Senin, 15 September 2014

Ilmu Ushul



Tanbihun.com – Pernyataan K.H. Ahmad Rifai tentang rukun Islam yang pokok hanya mengucapkan dua kalimat syahadat, tidak lain karena syahadat itu bertalian erat dengan masalah Aqidah, sedangkan shalat, zakat, puasa, dan haji itu bertalian dengan Ibadah. Permasalahan yang dibahas dalam bidang ilmu Tauhid, Aqidah, maupun Ushuluddin, semuanya bersumber dari dua kalimat syahadat
.
Sifat wajib bagi Allah itu ada 20 yakni : Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhalafah lil Khawadist, Qiyamuhu bin Nafsi, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, bashar, Kalam, Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Shami’un, Bashirun, Mutakallimun.

Sifat Mustahil bagi Allah juga ada 20 yaitu : Adam, Hudust, Fana’, Mumatsalah lil Hawadist, Ihtiyaj lil Ghair, ta’addud, Ajzun, Karahah, Jahlun, Mautun, Samamun, A’mun, Bukmun, Ajizun, Karihun, Jahilun, Mayyitun, Ashamun, A’maa, Abkamu.

Dan sifat Ja’iznya Allah ada satu, menciptakan atau tidak menciptakan alam semesta, bagi Allah adalah boleh. Tidak pada wajib dan tidak pada mustahil. Jumlah keseluruhanya menjadi 41 sifat dan itu dinamakan “Sifat Uluhiyyah”. Sifat wajib, Muhal dan Ja’iz bagi Allah sebanyak 41 itu masuk kedalam kalimat “ Laa ilaaha illallah”.

Sifat wajib bagi Allah sebanyak 20 itu terbagi menjadi empat, yaitu : Sifat Nafsiyah, ada satu, Sifat Salbiyah ada lima, Sifat Ma’ani tujuh, dan Sifat Ma’nawiyah ada tujuh. Yang masuk Istighna’ sebanyak 11 sifat, dan Iftiqar sebanyak 9 sifat.

Sifat Wajib bagi Rasul ada empat, yaitu : Shiddiq, Amanah, tabligh, dan Fathanah, sedangkan sifat mMustahilnya juga ada empat : Kidzbi, Khiyanat, Kitman, Ablah ( Baladah ). Sedang sifat Ja’iznya ada satu yaitu : “Aradl Basyariyah” yakni perubahan yang bersifat manusiawi. Dan sifat sifat Rasul sebanyak 9 itu dinamakan “Nubuwiyyah”, kesemuaanya sifat tersebut masuk kedalam kalimat “ Muhammadur rasuulullah”.

Sifat Uluhiyyah sebanyak 41 yang masuk kedalam kalimat “Laa ilaaha Illallah”” dengan sifat Nubuwiyyah sebanyak sembilan yang masuk dalam kalimat “Muhammadur Rasuulullah”, maka jumlahnya menjadi 50 sifat. Jadi sifat sifat tersebut masuk kedalam syahadat tauhid dan syahadat rasul yaitu “ Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasuulullah”. Inilah yang dikenal dengan Aqa’id lima puluh, atau Aqidah Islamiyah ala Ahlussunah wal jama’ah. Syahadat tauhid mengandung makna keTuhanan, sedangkan syahadat Rasul berisi tentang keNabian yang kemudian melahirkan hokum hokum syariat Islam, berupa hukum Taklifi ( wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah ), dan hukum Wadl’I seperti ( sebab, syarat, mani’ sah, batal ). Hukum hukum tersebut sebagai petunjuk pelaksanaan Ibadah seperti Shalat, zakat, puasa, haji, dan ibadah yang lainya. 
Seperti halnya yang diungkapkan K.H. Ahmad Rifai dalam Abyanal Hawa’ij jilid satu :

Maka kinumpulaken kabeh tinemune

Sekehe Aqa’id agama Islam nyatane

Ing kalimah Laa Ilaaha Illallah sebutane

Muhammadur Rasuulullah ngucap sampurnane.

Maka maknane Laa Ilaaha Illallah winarah

Tan nana kang sugih saking saben barang liyane

Lan tan nana kang karep marang iya tinemune

Saben barang liyane Allah pangerane

Anging Allah kang sugih sak temen temene.

Tur kinareoan Allah dene sekeh liyane Allah

Podo karep kabeh marang Allah nyarah

Anane lan penggawene solah tingkah

Dhahir bati kabeh penggawene Allah

Maka ma’nane Laa Ilaaha Illallah tinemune

Ing dalem tarajumah jawi pertelane

Iku tan nana Pangeran anging Allah nyatane

Artine Pangeran iku Dzat wajib anane

Tur kang sampurna namane Pangeran

Kang sugih tur kinarepan dene liyan

Tan nana sawiji wiji aweh labet temenan

Anging Allah kang wujud siji kenyataan

Anapun ngucap Muhammadur Rasulullah

Maka ingkang iku manjing sekabeh parintah

Lan sekehe anane syara’ panyegah

Lan sekabehe agama ( syariat ) Islam winarah

Kerana nabi Muhammad Rasulullah nyatane

Datengaken saking Allah sekabeh agamane

Ikulah sebab ingaranan kekumpulane

Sekehe Aqa’id agama Islam tinemune

Maring ngucap Laa Ilaaha Illallah

Muhammadur Rasuulullah kang wus winarah

Wajib Mukallaf ngaweruhi dalem manah

Ing maknane ikulah loro kalimah

Beriman dalam hati, kemudian mengucapkan kedua kalimat syahadat dan memahami makna yang terkandung didalamnya, berarti mendapatkan Islam yang sebenarnya. Karena  dengan pendalaman makna yang terkandung di dalam syahadat akan menghasilkan empat perkara yaitu : Iman yang benar, Islam yang Utuh, tauhid yang lengkap, dan Makrifat yang sempurna. Itulah Tauhid yang sebenarnya.


by.tanbihun.com